YPI NURUDDIN SALAM RUMAH QUR'AN NURANI

Loading

Membangun Sistem Pendidikan yang Inklusif Melalui Pendidikan Formal dan Non-Formal.

Membangun Sistem Pendidikan yang Inklusif Melalui Pendidikan Formal dan Non-Formal.


Membangun Sistem Pendidikan yang Inklusif Melalui Pendidikan Formal dan Non-Formal

Pendidikan adalah hak asasi setiap individu. Namun, tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap pendidikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah melalui pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya, sedangkan pendidikan non-formal adalah pendidikan yang tidak terikat pada lembaga tertentu dan bisa dilakukan di berbagai tempat dan waktu.

Menurut Prof. Dr. Arief Rachman, seorang pakar pendidikan dari Universitas Indonesia, “Pendidikan formal dan non-formal memiliki peran yang sangat penting dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif. Pendidikan formal memberikan dasar pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bisa bersaing di dunia kerja, sementara pendidikan non-formal memberikan peluang bagi individu untuk terus belajar dan mengembangkan diri.”

Dalam konteks pendidikan inklusif, pendidikan non-formal memiliki peran yang krusial. Menurut data UNESCO, sekitar 758 juta orang dewasa di dunia masih belum memiliki keterampilan literasi yang cukup. Melalui pendidikan non-formal, mereka memiliki kesempatan untuk belajar membaca, menulis, dan menghitung, yang merupakan dasar untuk bisa berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Namun, tantangan yang dihadapi dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif melalui pendidikan formal dan non-formal tidaklah mudah. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi semua individu.

Dalam hal ini, Prof. Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak dalam meningkatkan akses dan mutu pendidikan. “Kita perlu bekerja sama untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” ujarnya.

Dengan memanfaatkan potensi pendidikan formal dan non-formal secara optimal, kita dapat membangun sistem pendidikan yang inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk meraih impian mereka. Mari bersama-sama kita berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan yang inklusif. Selamat berjuang!